Jumat, 30 Mei 2014

Deteksi Penyakit Tubuh Melalui Mata


Dok JEC/Kompas Images
Oleh :  Lusiana Indriasari
MATA adalah jendela hati. Melalui mata, kita dapat membaca emosi seseorang. Namun tahukah Anda bahwa dari mata, kita juga dapat mengetahui penyakit seseorang, bahkan sebelum orang tersebut merasakan gejalanya?

Kalau diperhatikan, jika kita berkunjung ke dokter di saat sakit, dokter akan memeriksa tubuh kita dengan stetoskop, memeriksa rongga mulut, lalu memeriksa mata meskipun kita tidak sedang sakit mata. Ini merupakan prosedur lengkap untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang.

”Sejak 20 tahun lalu, setiap dokter umum di puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) sudah dibekali dengan pemeriksaan mata dasar,” ungkap Istiantoro, Guru Besar Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga menjadi Direktur Jakarta Eye Center (JEC).

Pusat pelayanan kesehatan mata ini, Minggu (10/2), mengadakan kegiatan pemeriksaan mata gratis bagi 500 anak kurang mampu di sekolah Kandank Jurank Doank yang dikelola oleh artis Dik Doank. Selain memeriksa mata, JEC juga membagikan kacamata gratis kepada anak yang mengalami gangguan refraksi (kacamata).

Menurut Istiantoro, anak-anak lebih banyak mengalami gangguan refraksi. Sebanyak 10-15 persen anak usia sekolah dasar mengalami gangguan refraksi dan harus menggunakan kacamata. Namun, orangtua juga perlu waspada terhadap gangguan penyakit dengan cara mendeteksi mata sejak dini.

Dokter Spesialis Mata JEC, Ni Retno Setyaningrum, dalam buletin JEC, Eye Sight, mengatakan, mata anak berkembang pesat pada usia tiga bulan hingga tiga tahun. Karena itu, orangtua sebaiknya memeriksakan mata anaknya sejak usia tiga bulan. Gunanya adalah untuk mendeteksi dini bila ada penyakit yang mendasari terjadinya gangguan pada mata.

Berbagai kelainan

Kelainan pada mata yang harus diwaspadai antara lain munculnya bintik putih kemerahan pada selaput mata, mata merah, mata menonjol, dan lain-lain. Jika ditemukan ada bintik putih kemerahan pada mata anak tanpa disertai rasa nyeri, anak tersebut bisa jadi menderita cacingan atau tuberkulosis (TBC). Untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan di laboratorium.

Penyakit rematik juga bisa dideteksi melalui mata. Jika mata kita sering merah, lalu sembuh setelah diobati, kemudian merah lagi, itu pertanda ada penyakit rematik.

Gejala rematik bisa timbul di mata karena jaringan pada selaput putih mata (sklera) mirip dengan jaringan otot. Jika jaringan otot mengalami gangguan akibat rematik maka akan menjalar ke mata. Menurut Istiantoro, gangguan di mata kadang-kadang lebih dulu muncul sebelum gangguan di otot.

Pemeriksaan terhadap mata sebaiknya dilakukan jika kita mengalami keluhan seperti mata merah atau pandangan menjadi kabur. ”Jika sejak dini sudah diketahui penyakitnya, dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat untuk penyakitnya,” kata Istiantoro.



Mata merupakan jendela dunia. Tanpa mata, kita takkan bisa merasakan indahnya dunia. Itulah mengapa amat penting menjaga kesehatan mata. Kondisi mata ternyata bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan pada tubuh kita.
Oleh karena itu, dokter mata menjadi orang pertama yang mendeteksi adanya masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Sekitar 65 persen dokter mara bisa mengetahui bahwa pasiennya memiliki kolesterol tinggi sebelum mengecek kesehatan mereka ke dokter umum.
Deteksi Penyakit Melalui Mata

1.      Pembuluh darah keperakan: Tekanan Darah Tinggi
Lebih dari 20 persen orang dengan darah tinggi tidak menyadari bahwa gejala hipertensi bisa diketahui dari mata.
“Kita bisa tahu seseorang menderita Hipertensi dengan mendeteksinya melalui mata karena keadaan itu menyebabkan arteri retina berubah warna agak keperakan,”
demikian ungkap Shantan Reddy, dokter spesialis mata dari New York University Langone Medical Center. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menyebabkan pembuluh darah di retina dan di seluruh tubuh mengeras yang meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
2. Tahi lalat di lapisan dalam mata: Melanoma
Ternyata paparan sinar matahari tak hanya menyebabkan masalah pada kulit, seperti melanoma atau jenis kanker kulit mematikan. Melanoma juga bisa terjadi di mata. “Kanker terlihat seperti titik kecil pada lapisan pigmen mata,” papar Sophie J. Bakri, dokter mata dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesotta. Lakukan pemeriksaan melanoma mata sejak dini karena tidak memiliki gejala dan dengan cepat dapat bermetastasis ke jaringan sekitarnya.
3. Pembuluh darah mata bocor: Diabetes
Gula darah tinggi dapat menyumbat atau merusak pembuluh darah retina dari waktu ke waktu, sehingga membuat retina menjadi lemah dan pecah. Dokter mata sering menemukan pembuluh darah baru abnormal tumbuh untuk menggantikan pengganti pembuluh darah yang pecah. Selain itu, diabetes juga merusak saraf mata yang menyebabkan kebutaan.
4. Peradangan: Penyakit Autoimun
Kondisi autoimun dapat menyebabkan tubuh menyerang sel sehat dan jaringan (termasuk di mata) yang menyebabkan peradangan. Jika Anda menemukan peradangan yang disertai pembengkakan pada permukaan okular, 30-50 persen mata merah dan timbul rasa gatal serta berair menandakan jika Anda memiliki gejala awal terdiagnosa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
5. Mata lecet: CSR atau Central Serous Retinopathy
Biasanya CSR disebabkan oleh stres mental atau emosional yang berlebihan, sehingga terjadi suatu kelainan pada retina, tepatnya pada macula lutea. Gejala yang paling sering adalah pasien memiliki penglihatan menjadi kabur dan menjadi tidak fokus.
6. Pembengkakan pembuluh darah di bagian putih mata: Alergi
Alergen udara seperti serbuk sari tanaman, debu, bulu binatang seringkali mempengaruhi kesehatan mata. Untuk melindungi, mata memproduksi histamin dan zat-zat kimia lain untuk melawan alergi. Proses ini bisa menyebabkan pembengkakan pembuluh darah mata sehingga bola mata tampak memerah, gatal dan berair.
7. Cincin putih di sekitar iris mata: Kolesterol Tinggi
Sebuah cincin putih di sekitar iris mata dapat menjadi tanda kolesterol Anda tinggi. ” Dikenal sebagai arcus senilis, cincin putih ini karena adanya timbunan lemak di kornea, daerah di depan mata,” ujar Oliver Backhouse, seorang ahli bedah mata Rumah Sakit Mata Yorkshire.
Ia menyarankan warna putih berbentuk cincin tersebut harus hilang dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Tidak semua orang dengan kolesterol tinggi akan mengembangkan gejala ini.
8. Cairan mata berkurang: Menopause
“Hal ini mempengaruhi tingkat perubahan hormon yang berdampak pada mekanisme pelumasan mata,” ujar David Allamby, seorang ahli bedah mata dan direktur medis dari Klinik Fokus Laser Eye, London. Cairan untuk pelumasan permukaan mata berkurang, sehingga menyebabkan mata kering. “Untuk mengatasi masalah itu, tutup mata Anda selama 20 detik setiap sepuluh menit,” saran James Ball, konsultan ahli bedah mata di Rumah Sakit St James di Leeds. Bekerja di kantor ber-AC, atau meninggalkan lensa kontak dalam terlalu lama juga dapat menyebabkan mata kering.

iris mata
Deteksi Penyakit Melalui Iris Mata
Kuncinya adalah retina, lapisan tipis di mata yang mengandung banyak pembuluh darah. Tidak hanya penyakit yang berhubungan dengan mata, perubahan kondisi retina juga menjadi petunjuk terkait penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah seperti jantung, stroke, diabetes, dan liver.
Mata menjadi jendela yang menunjukkan kondisi arteri. Mata yang mengalami oklusi bisa menunjukkan kemungkinan terjadinya plak atau penumpukan kolesterol yang terlalu banyak di dinding arteri. Ini biasanya ditandai dengan terjadinya penyumbatan aliran darah ke mata.
Pembengkakan saraf optik yang disertai gumpalan darah di mata juga menjadi indikasi awal adanya tumor otak. Sementara melemahnya penglihatan dan kondisi mata yang keruh biasanya mengarahkan diagnosis diabetes.
Karenanya, penting melakukan tes mata secara rutin. Bukan hanya demi stabilitas kesehatan mata, tapi juga meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit serius lainnya.
“Pemeriksaan mata rutin penting untuk melindungi kesehatan mata dan tubuh secara umum. Dengan alat khusus yang dimiliki dokter mata, kita bisa segera bertindak melakukan penanganan dini,” kata Larry Benjamin dari The Royal College Ophthalmologist, seperti dikutip Huffington Post.
Dunia medis bahkan telah memperkenalkan deteksi kesehatan tubuh melalui iris mata, area berwarna di bola mata yang mengelilingi pupil: iridologi.
Kenapa iris mata? Karena, iris mata merupakan perluasan otak. Organ-organ di dalam tubuh mengirimkan getaran-getaran ke seluruh sel tubuh dan direkam di otak. Rekaman ini kemudian dapat dilihat melalui iris mata yang berhubungan langsung dengan otak.
Iridologi
Iridologi sesungguhnya adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang terdapat pada struktur jaringan iris mata. Iris mata adalah area berwarna di bola mata yang mengelilingi pupil. Dari warna, tekstur, dan lokasi bercak-bercak pigmen di iris mata inilah kondisi kesehatan seseorang dapat dianalisis.
Kenapa iris mata? Karena, iris mata merupakan perluasan otak. Organ-organ di dalam tubuh mengirimkan getaran-getaran ke seluruh sel tubuh dan direkam di otak. Rekaman ini kemudian dapat dilihat melalui iris mata yang berhubungan langsung dengan otak.
Bagaimana Penyakit Dideteksi ?
Layaknya ‘peta jalan’, iris mata dilengkapi dengan tanda-tanda yang mampu mengindikasikan adanya kelainan di dalam tubuh. Tanda-tanda yang terdapat pada iris mata merupakan gambaran detail kondisi badan secara keseluruhan, termasuk genetika dasar, endapan toksin, bendungan sirkulasi, dan kelemahan lainnya.
Setiap mata memberikan informasi yang berbeda. Informasi yang bisa dianalisis adalah:
• Mata kanan
Menggambarkan kondisi kesehatan bagian tubuh sebelah kanan dan otak.
• Mata kiri
Menggambarkan kondisi kesehatan bagian tubuh sebelah kiri dan otak.
• Bagian atas iris
Memberikan informasi yang berkaitan dengan otak dan jantung.
• Bagian tengah iris
Berhubungan dengan perut dan pencernaan.
• Bagian terluar iris
Memberikan indikasi mengenai kondisi kolon, ginjal, hati, punggung, dan kulit.
• Lingkaran kebiruan yang mengelilingi bagian terluar iris
Menunjukkan kondisi kejiwaan, stres misalnya.
• Ukuran pupil
Menentukan seberapa besar energi yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Cara pemeriksaan
Metode tes ini sangatlah mudah. Anda cukup duduk di kursi, dagu diletakkan di atas alat penopang, mata Anda dibelalakkan, lalu kamera digital akan memotret mata Anda sebelah kiri dan kanan. Proses pemotretannya tak beda dengan pemeriksaan mata minus atau plus di dokter mata atau optik-optik. Jadi, tak ada rasa sakit, waktunya pun berlangsung singkat, kira-kira 5-10 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar