Kamis, 29 Agustus 2013

Cara Mendapatkan User Password Accound Speedy
Written By John Singai on Kamis, 06 Desember 2012 | 03.26

Kali ini kita belajar membahas tentang Cara Mendapatkan User Password Accound Speedy. Langsung saja kita mulai, perhatikan gambar dibawah ini :









di sini saya kasi contoh IP dari speedy tapi ane tidak tau ya punya siapa dan kawasan mana karna ane tidak ingin tau langsung saja klik KLIK DISNI [-O< atau copas ke internet explorer ingat jangan menggunakan mozilla kamu bisa ubah saja ujung nya dari 2 sampai 999 dan setelah keluar popup login masukan saja user :admin pass :admin yang tidak tembus tinggal kan saja masih banyak yang lain kok di IP ini hampir rata2 modem yang di gunakan adalah TP-LINK yang belum pernah liat silah kan lihat gambar dibawah: Nah kira2 begitulah tampilan modem TP-link ini setelah kita login kita tinggal mencari username dan pass account speedy nya mungkin ada yang belum tau ok h3llb0y kasih tau langsung kamu klik saja INTERFACE SETUP maka akan muncullah yang kita cari2 tampilan nya aka seperti ini:








 o..ia kalau
Na yang kira2 takut menggunakan tools ini silah kan di gunakan di warnet2 atau bukan di laptop n pc sendiri.
Baiklah saya akan jalas kan juga bagai mana kita menggunakan nya klik icon dan jangan di lepas seret ke kolom password maka akan muncul la penampakan brupa kombinasi password biasa nya terdiri hurup besar dan kecil dan ada juga angka kadang2,keluarnya di kolom xpass
ingat dengan catatan browser yang di gunakan adalah internet explorer kalau di mozilla tidak akan bisa di terawang dengan tools ini.

nah kalau ip di atas hampir rata2 modem TP-link kalau ip yang ini http://125.160.33.2 sila kan di edit ujung nya 2 smpai 999 hampirata2 modem HUAWEI SmartAX untuk password defaulnya sama dengan TP-Link kalau password asterisk saya belum tau silah kan di cari sendiri karna Boedak Begajol disini cuma membagi technik yang paling gampang di lakukan menurut ane...kalau untuk sementara ini modem jenis HUAWEI SmartAX sedikit lebih aman na kalau ada yang sudah bisa nembus modem ini passnya asterisk nya silah kan sharee

NB: IP ini juga speedy:
http://222.124.39.93/
http://61.5.91.129/
http://110.137.139.230/
http://61.94.154.145/

Minggu, 25 Agustus 2013

Titik Bekam Sunnah Rasulullah


titik Bekam 150x150 Titik Bekam Sunnah Rasulullah

Titik bekam Sunnah merupakan titik bekam dimana Rasulullah Shallallahhu ‘alaihi wa sallam pernah dibekam pada titik tersebut, tentunya bukan sekadar sunnah dalam berbekam namun ada kelebihan pada yang Rasulullah sampaikan. Diantaranya adalah :

1. Di tengah kepala/puncak kepala (Ummu Mughits)

Dari Abdullah bin Buhaimah, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tengah kepala di (suatu tempat bernama) Lahyi Jamal sewaktu menuju ke Mekah ketika beliau sedang ihram” (HR. al Bukhary no.223)

2. Di bagian punuk (al Kaahil)

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tiga tempat, dua di al akhda’ain dan satu di al kaahil” (HR. Ahmad)
Berkata Imam asy Syaukani, “al KaaHil adalah apa-apa yang berada diantara dua pundak, berada pada ruas punggung yang pertama

3. Al Akhda’ain

Terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan titik al Akhda’ain di kalangan terapis bekam. Namun demikian menurut SOP (Standard Operating Procedure) dari ABI, titik al Akhda’ain terletak di sekitar internal jugular vein di bawah garis batas rambut kepala belakang.

4. An Naa’is/al Katifayn (Titik Bahu)

Ini adalah titik yang dibekam ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkena racun pada saat penaklukan Khaibar. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan,
Ketika Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berbekam pada bagian bahu dan merupakan lokasi terdekat ke jantung yang mungkin dibekam, maka zat beracun dalam darah itu pun keluar” (Metode Pengobatan Nabi, hal. 149)

5. ‘Ala Warik (Titik Pinggang)

Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam telah dibekam pada pinggangnya” (HR. Abu Dawud dan an Nasa-i)
Posisi ‘ala Warik berada di belakang pusar (umbilicus), 2 jari lateral dari tulang belakang.

6. Titik Punggung Atas Telapak Kaki (Zhahrul Qadami)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di atas punggung kaki dari rasa sakit yang beliau rasakan, padahal beliau sedang berihram” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Lokasi titik zhahrul qadami terletak 1 jari di atas pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki (lekukan distal diantara pertemuan tulang metatarsal I dan II)

Penyakit Gula Diabetes


diabetes Penyakit Gula DiabetesPenyakit yang menyerang tubuh terutama menyerang darah dan memberikan tingkat kecemasan tinggi dan juga banyak menelan korban diantaranya adalah penyakit gula diabetes atau lebih dikenal dengan penyakit gula darah, penyakit diabetes, kencing manis.
Penyakit diabetes ini diurutkan pada rangking ke 4 dalam jumlah kasus penderitanya, sehingga dinilai penyakit yang cukup tinggi memberikan peranan kematian manusia.
Barang siapa yang mendengar penyakit ini cukup mengernyitkan kening, mungkin karena sadar begitu bahayanya penyakit ini atau terbayang menderitanya orang yang mengidap penyakit gula darah ini.

Penyebab Penyakit Gula Diabetes

Penyebab terjangkitnya penyakit gula diabetes adalah terlalu tingginya kadar gula di dalam darah yang mengalir ditubuh seseorang. Sehigga penderita penyakit gula diabetes akan mengalami kencing manis.
Awal mula meningkatnya gula pada darah disebabkan oleh organ tubuh yaitu pankreas yang tidak mampu memproduksi hormon insulin secara maksimal yang dibutuhkan tubuh, sedangkan tugas atau fungsi hormon insulin ini adalah untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah agar kadar gula dalam darah tidak kurang atau berlebih kadarnya.
Pengurangan fungsi dari hati pun menjadi faktor penambah seseorang mengalami penyakit gula diabetes, berkurangnya fungsi hati ini menyebabkan meningkatnya zat besi (fe) dalam darah dan sering mengendap dibeberapa saluran dan otot. apabila fungsi ini telah terjadi, biasanya dari penyakit diabetes pun menjangkit pula ke organ ginjal dan jantung.

Tipe Penyakit Gula Diabetes

Penyakit ini ada 2 macam jenisnya, pertama yaitu tipe Diabetes 1 atau lebih dikenal dengan diabetes juvenile, yaitu tipe diabetes yang diderita seseorang sejak lahir, karena orang tersebut organ pankreasnya tidak mampu memproduksi insuline secara baik.
Kedua yaitu tipe Diabetes 2, penyakit ini yang paling umum diderita oleh penderita diabetes diindonesia, yaitu penyakit yang mengidap kepada orang yang sudah berumur, biasanya sudah paruh baya. Dikarenakan kebiasaan makanan yang manis-manis dan sintetis, gaya hidup yang sering makan makanan instan, kelebihan berat badan (obesitas), sehingga organ pankreas tidak memberikan fungsinya secara normal, hormon insulin yang dihasilkan rendah maka kadar gula dalam darah pun naik.
Tipe diabetes 2 ini yang paling banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan tipe diabetes 1.

Bekam untuk penyakit gula diabetes

Pemberian terapi bekam untuk penyakit gula diabetes ternyata memberikan harapan baru pada para penderita diabetes. Ini dibuktikan dengan beberapa penelitian para ahli diantaranya :
Penelitian hasil kerjasama dua institusi pendidikan kedokteran di Spanyol, yaitu University Hospital of Girona “ Dr. Josep Trueta” dan University Miguel Hernandez mencoba menilai sensitifitas insulin dan sekresi (pengeluaran) insulin setelah dilakukan pembekaman dengan interval empat bulan pada pasien diabetes tipe 2 yang memiliki kadar serum feritin (besi yang tersimpan dalam sel tubuh) berkadar tinggi, yaitu kadarnya > 200 ng/ mL. Penelitian menitikberatkan untuk melihat pengaruh hijamah (bekam) terhadap control metabolic, sekresi insulin, dan kerja insulin pada pasien diabetes dengan kadar feritin yang tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilihat efek pembuangan besi (iron depletion) terhadap parameter-parameter tersebut.
Pasien dibagi dalam dua kelompok, pertama (grup 1) yang berjumlah 13 pasien, dilakukan pembekaman dengan jangka waktu 2 minggu, setiap kali pembekaman diambil 500 mL darah. Total pembekaman yang dilakukan terhadap grup 1 sebanyak 3 kali. Kedua (grup 2) yang berjumlah 15 pasien adalah kelompok kontrol yang tidak mendapatkan Diterapi pembekaman. Seluruh pasien (grup 1 dan grup 2) tetap mendapatkan terapi seperti biasanya dengan insulin, obat-obat anti-diabetes, dan olah raga selama periode penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serum feritin, transferin (protein yang berfungsi untuk mengikat atau membawa besi di dalam darah), saturation index, dan kadar hemoglobin turun pada pasien yang mendapatkan terapi hijamah (grup 1). Selain itu, kadar HBA1C  juga turun secara bermakna pada pasien grup 1. Didapatkan pula peningkatan sensitivitas insulin pada grup 1 dibandingkan grup 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijamah dapat berperan sebagai terapi tambahan pada pasien diabetes tipe 2 dengan peningkatan konsentrasi serum feritin.

Titik Bekam untuk penyakit gula diabetes

Penentuan titik bekam untuk penyakit diabetes tentu harus diberikan pendiagnosaan terlebih dahulu, namun pusatbekam disini akan memberikan tips untuk terapi bekam penderita diabetes, tentunya yang lebih umum yaitu diabetes tipe 2.
1. Bekam pertama, bekamlah pada titik-titik bekam sunah nabi, diantaranya :
  • Ummu Mughist
  • al-Kaahil
  • al-akhda’ain
  • al-katifayn
  • ‘ala warik
  • zhahrul qadami
Setelah dibekam berikanlah seduhan air hangat + madu pahit + habbatussauda , bisa diberikan hingga 2 kali dosis.
anjurkan untuk menkonsumsi seduhan tersebut minimal 2x sehari pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur.
2. Bekam ke 2 (2 minggu dari bekam pertama)
  • Ummu Mughist
  • al-Kaahil
  • al-katifayn
  • ‘ala warik
Setelah dibekam berikanlah seduhan air hangat + madu pahit + habbatussauda , bisa diberikan hingga 2 kali dosis. apabila belum ada perbaikan dari bekam pertama anjurkan meningkatkan dosis menjadi 3x sehari pagi siang dan malam. (Dosis ini diberikan TANPA ada selingan lain (obat kima))
3. bekam ke 3 (3 minggu dari bekam kedua)
Ulangi rangkaian ke pembekaman pertama dan selanjutnya.
Tentunya dengan dibarengi do’a harapan Kepada Allah SWT sang pemberi kesembuhan, sabar dan bersedekah menjadikan hasil lebih maksimal. Tergantung dari hasil pendiagnosaan sebelumnya bisa diberikan herbal lain.
Wallohu a’lam bishowab.

Daftar Titik-Titik Bekam

DAFTAR TITIK-TITIK BEKAM



TANYA JAWAB SEPUTAR BEKAM
Tanya : Apa penyebab datangnya penyakit ?
Jawab : Secara sunnatullah penyakit dapat disebabkan oleh:
1. Virus
2. Kejiwaan (stress, depresi, penyakit hati dll)
3. Gangguan Jin/Syetan
Tanya : Bila penyebabnya virus, mengapa virus dapat masuk ke dalam
tubuh manusia ?
Jawab : Karena imunitas tubuh lemah
Tanya : Apa penyebabnya ?
Jawab : Karena metabolisme tubuh terganggu
Tanya : Mengapa metabolisme tubuh bisa terganggu ?
Jawab : Karena adanya toksin (racun) dalam darah. Racun ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang bersama urine, kotoran dan keringat. Racun tersebut hanya larut dalam lemak, terakumulasi dan tersimpan di antara jaringan kulit dan daging. Di situlah letak darah kotor yang akan dikeluarkan dengan tehnik bekam.
Tanya : Dari mana datangnya toksin (racun) ?
Jawab : Dari makanan, polusi air, udara dll. Nasi, sayuran dan buah yang kita makan mengandung pestisida dan bahan kimia yang berasal dari
penyemprotan dan pemupukan saat ditanam. Ayam negeri, telur, dan hewan
ternak lainnya mengandung obat-obatan dan bahan kimia yang berasal dari
suntikan dan makanannya. Demikian juga makanan dan minuman buatan pabrik
yang kita konsumsi mengandung bahan pengawet, bahan pewarna tekstil, borax,
formalin, MSG dsb. Air yang kita minum mengandung kaporit, logam berat,
merkuri dsb. Kita tak mungkin dapat menghindarkan diri dari semua toksin
itu. Kita akan terserang penyakit manakala tubuh tak mampu lagi bertahan
karena jumlah toksinnya telah melewati ambang toleransi.
Tanya : Kalau hal tersebut tidak mungkin dihindarkan, bagaimana cara
mengatasinya ?
Jawab : Berobat dengan cara Hijamah/Bekam sebagaimana yang dianjurkan
Rasulullah 14 abad yang lalu. Yaitu dengan mengeluarkan/membuang darah
kotor yang mengandung toksin tersebut pada titik-titik tertentu dari tubuh.
Dengan hilangnya darah kotor, metabolisme tubuh akan berjalan sebagaimana
mestinya sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang
kuat akan membasmi virus yang ada dalam tubuh dan mencegah masuknya virus
dari luar, sehingga tubuh menjadi sehat dan kuat.
Tanya : Mengingat kita secara sadar ataupun tidak telah “mengkonsumsi
racun” setiap hari, apakah hijamah/bekam harus dilakukan secara rutin ?
Jawab : Ya, sebagaimana kendaraan bermotor yang memerlukan service
rutin, tubuh kitapun perlu dibersihkan (detoksifikasi) secara berkala
sebulan sekali, sebaiknya pada tanggal-tanggal yang disunnahkan Rasul,
yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan Qomariah. Pada saat itulah darah sedang
banyak-banyaknya (sebagaimana air laut yg mengalami pasang) karena pengaruh
gaya gravitasi bulan, darah kotor yang dikeluarkan pun akan lebih banyak
sehingga akan lebih efektif dalam pengobatan.
Tanya : Bila darah kotor banyak keluar, apakah tidak menyebabkan
seseorang lemas/kehabisan darah ?
Jawab : Darah kotor jumlahnya terbatas. Bila dibandingkan dengan
darah yang diambil saat donor, jumlahnya kurang lebih hanya seperempatnya.
Bekam tidak sama dengan donor darah. Bekam mengeluarkan darah kotor yang
berada di bawah kulit. Karena yang dikeluarkan adalah darah kotor, maka
akan memberi efek ringan dan segar pada tubuh. Sedangkan donor darah yang
diambil adalah darah bersih melalui urat nadi sehingga memberi efek lemas,
pusing atau mata berkunang-kunang.
Tanya : Adakah dalil tentang dilakukannya Hijamah/Bekam ini ?
Jawab : Banyak sekali, diantaranya:
“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah” (Muttafaq Alaih)
“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk
berobat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah” (muttafaq Alaih)
“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata,”Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Hijamah” (Shahih Sunan Abi Dwud)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 hal: Minum madu, sayatan alat
Hijamah atau sundutan api. Namun aku melarang umatku untuk melakukan
sundutan api.” (Shahih Bukhari)
‘Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara pengobatan yang paling bermanfaat untuk manusia” (Shahihul Jami’)
Tanya : Bolehkah melakukan Hijamah/Bekam pada saat berpuasa ?
Jawab : Jumhur ulama membolehkan dengan berpegang pada hadits : Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata:” Nabi SAW pernah berobat dengan hijamah ketika
beliau sedang berpuasa.” (Shahih Bukhari)
Tanya : Apakah dibolehkan laki-laki mengobati wanita dengan hijamah
dan sebaliknya ?
Jawab : Selain dengan mahramnya, laki-laki dilarang mengobati wanita
dengan hijamah dan sebaliknya.
Tanya : Telah disebutkan di atas bahwa selain karena virus, penyakit
dapat pula disebabkan oleh masalah kejiwaan (stress, depresi dll) dan
gangguan jin/syetan. Bagaimana mengatasinya ?
Jawab : Penyakit yang disebabkan oleh masalah kejiwaan diobati dengan
nasihat dan bimbingan agama. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan
jin/syetan diobati dengan Ruqyah Syar’iyyah.
Tanya : Bila telah berikhtiar tetapi penyakitnya belum sembuh juga?
Jawab : Kesembuhan berada di tangan Allah SWT. Bila Allah belum
berkehendak, kesembuhan tak akan datang. Tetaplah sabar sambil terus
berikhtiar dan berdoa mohon kesembuhan kepada-Nya. Nabi SAW bersabda:
“Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena Allah Ta’ala tidak
menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan obatnya, kecuali satu
penyakit saja yaitu tua” (Sunan Abu Daud).

BEKAM (HIJAMAH)

Perkataan BEKAM berasal dari istilah Bahasa Melayu yang berarti PELEPASAN DARAH KOTOR, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan CUPPING dan dalam bahasa Arab diterjemahkan sebagai “AL-HIJAMAH” dan di Indonesia kita kenal dengan istilah KOP atau CANTUK.
Darah Kotor Hasil dari pemBEKAMan
BEKAM merupakan suatu Tekhnik Pengobatan SUNNAH RASULULLAH SAW yg telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak jaman dahulu, kini pengobatan ini sesuai perkembangan jaman telah dimodernisasi dan tetap mengikuti kaidah-kaidah yang ILMIAH, dengan menggunakan suatu alat yang PRAKTIS dan EFEKTIF serta Tanpa EFEK SAMPING.
Tekhnik Pengobatan BEKAM adalah suatu proses Membuang Darah kotor (Toksid/Racun) yang berbahaya dan sudah tidak dipakai oleh tubuh yang berada di bawah kulit melalui pembukaan kulit Epidermis.
Kulit adalah Organ terbesar dalam tubuh manusia, karena itu banyak mengandung Darah Kotor/Toksid/Racun yang berkumpul akibat sisa-sisa metabolisme.Toksid/Toksin adalah endapan Racun/Zat Kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh kita. Toksin atau Racun ini boleh dikatakan ada pada setiap orang, karena toksin-toksin ini berasal dari Pencernaan yang hampir setiap hari diisi oleh makanan-makanan yang mengandung Zat Pengawet, Zat Perasa, Zat Pewarna, Zat Pengembang, Pestisida,dll juga Udara diluar yang kondisi sekarang sudah banyak sekali Pencemaran.
Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/ kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/ adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan: (1) sistem kekebalan tubuh, (2) Pengeluaran Enkefalin,(3) Pelepasan neurotransmiter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.
Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.
Dengan berBEKAM inilah Darah Kotor/Toksid/Racun dapat dibersihkan sehingga darah menjadi Bersih dari Kotoran/Racun yg membuat Sirkulasi Darah menjadi Lancar. Inilah salah satu cara DETOKSIFIKASI (Proses pengeluaran Darah Kotor/Toksid/Racun) yg sangat Efektif dan Tanpa Efek Samping selama orang yg diBEKAM KONDISInya memungkinkan dilakukan pemBEKAMan.
BEKAM dapat menghilangkan rasa sakit, pegal-pegal dan manfaat yang utama adalah membuang racun yang ada dalam tubuh kita.
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
  1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
  2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
  3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
  4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
  5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
  6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
  7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
  8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
  9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Sejak Zaman Mesir kuno kaidah berbekam menjadi cara untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, seperti sawan (epilepsi), angin ahmal (stroke), hingga ke penyakit-penyakit ringan ringan seperti masalah kulit, sering letih dan lesu atau sering masuk angin.
WAKTU terBAIK berBEKAM seperti Sunnah Rasull adalah satu minggu setelah BULAN PURNAMA di setiap tanggal GANJILnya yaitu 15,17,19,21 berdasarkan bulan Qomariah atau Bulan ISLAM (Hijriyah), karena di tanggal-tanggal tersebut GAYA GRAVITASI BULAN terhadap BUMI sedang sangat Kuat-kuatnya sehingga Darah Kotor sedang Bergejolak dan ada di Permukaan tubuh sehingga membuat Proses pemBEKAMan akan berjalan sangat Efektif.
Ada dua cara BEKAM atau HIJAMAH, yaitu :
1. BEKAM KERING/ANGIN (Dry Cupping), yaitu tekhnik pembekaman hanya untuk melegakan kesakitan emergensi (darurat) tanpa melukai kulit ( tidak dikeluarkan darahnya), BEKAM ini hanya untuk mengeluarkan Angin saja.

2. BEKAM BASAH/DARAH (Wet Cupping), yaitu tekhnik pembekaman yang mengeluarkan darah kotor/racun dengan membuka/melukai bagian kulit epidermis setelah di Kop dan siap, ada dua cara pembukaan/pelukaan kulit epidermisnya yaitu dengan Lancet (Jarum) atau dengan Surgical Blade/Bisturi (Pisau Bedah).
BEKAM Basah
Khusus pemakaian Surgical Blade/Bisturi (Pisau Bedah) pembekam harus mahir dan sudah mengenal berbagai macam karakter kulit agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan lakukan DIAGNOSA terlebih dahulu sedetail mungkin agar hasil BEKAMan menjadi tepat dan efektif.
Sesungguhnya RASULULLAH SAW pada waktu beliau di Mi’rajkan tidak melewati seorang Malaikatpun kecuali mengatakan “LAKUKAN OLEHMU BERBEKAM” (HR.At Tirmidzi).
Nabi Muhammad SAW merupakan insan pertama yang dibekam para Malaikat atas perintah ALLAH SWT sebelum Isra dan Mi’raj.
BerBekam adalah Pengobatan Islam yang Rasulullah SAW amalkan sehingga menjadi SUNNAH RASUL sebagaimana terdapat dalam Shahih Al Bukhari dari Said Ibnu Jabir dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW, Beliau Bersabda :
” Kesembuhan itu ada 3 hal, yaitu dalam Pisau pemBEKAMan, Meminumkan MADU, dan pengobatan dengan besi Panas, dan Aku melarang UmmatKu melakukan pengobatan dengan besi panas “
Dari Anas ra, bahwasannya Nabi SAW bersabda : ” Sebaik-baiknya sesuatu yang kamu pergunakan menjadi obat adalah berBEKAM ” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
BerBEKAM untuk Kesehatan Jasmani & Rohani
BEKAM adalah sebuah Tekhnik Pengobatan yang disampaikan ALLAH AZZA WA JALLA melalui MALAIKAT JIBRIL kepada RASULULLAH SAW….artinya BEKAM adalah sebuah WAHYUALLAH….sebagai seorang Muslim yg BerIMAN tidak selayaknya kita meragukan akan sebuah SUNNATULLAH…..Maka mari kita Berbekam untuk KEIMANANAN & KESEHATAN diri kita….INSYAALLAH.

BEKAM, TITIK RASUL dan KHASIATNYA

1. TITIK YAFUKH
Lokasinya berada di pertemuan 2 ujung telinga tepat diatas kepala / tempat bertemunya tulang kepala depan dan belakang.
Khasiatnya untuk mengatasi masalah2 seperti Stroke, sakit kepala, stress,gangguan jin, dll

2. TITIK UMMU MUGHITS
Lokasinya di tengah2 Kening.
Khasiatnya untuk penyakit di kepala, sinus dan masalah2 mata.
3. TITIK AL-AKHDA’IN
Lokasinya berada di dua sisi urat leher.
Khasiatnya untuk masalah2 sakit kepala, wajah, mata, dll
4. TITIK AL-KAHIL
Lokasinya berada di Tengkuk / di ujung atas ruas tulang belakang diantara duabahu.
Khasiatnya untuk mengatasi berbagai macam penyakit, karena ini merupakan pertemuan tujuh meridian dalam tubuh dan merupakan serabut syaraf tulang belakang ke Jantung, Paru-paru, Bronkus serta Lambung.
5. TITIK AL-KATIFAIN
Lokasinya berada di Bahu Kiri dan Kanan.
Khasiatnya untuk menyembuhkan keracunan dan melancarkan pembuluh darah kekepala dan tangan.
6. TITIK AL-WARIK
Lokasinya di Pinggul Kiri dan Kanan.
Khasiatnya perbaikan syaraf ke organ Ginjal, Pankreas, Usus dan OrganReproduksi juga melancarkan perderan darah ke kaki.
7. TITIK PANGKAL PAHA
Lokasinya di Pangkal Paha dibawah Pantat Kiri dan Kanan
Khasiatnya untuk melancarkan Peredaran Darah ke Kaki.
8. TITIK ILTIWA’
Lokasinya dibawah Mata Kaki sebelah dalam.
Khasiatnya untuk Peredaran Darah dan Syaraf ke Mata Kaki dan sekitarnya.
9. TITIK DZOHRIL QODAMI
Lokasinya di Belakang Betis Kiri dan Betis Kanan.
Khasiatnya untuk melancarkan Peredaran Darah dan syaraf ke Kaki.
10. TITIK TEMPURUNG KAKI
Lokasinya pada Tempurung Kaki kiri dan kanan.
Khasiatnya untuk mengatasi masalah Haid, Sakit pada Paha, Betis, dll.

Hal-hal yang harus dihindari serta kesalahan ketika menghijamah (membekam)


Oleh : dr.Abu Hana El-Firdan

Setelah  pada edisi perdana kita membahas pengenalan dan cara hijamah (bekam) secara ringkas, maka pada edisi kali ini kita akan belajar mengenai  pantangan/hal-hal yang harus dihindari serta kesalahan ketika hijamah.
Sebenarnya secara umum hijamah sangatlah aman dan mudah dilakukan oleh siapapun asalkan penghijamah  tersebut telah membekali diri dengan dasar-dasar pengetahuan  tentang pantangan hijamah dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan terutama bagi penghijamah pemula.

Pantangan Hijamah


Berikut ini adalah kondisi yang harus dihindari untuk dilakukan hijamah :
  • Hindari  menghijamah pasien yang fisiknya sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg. Hal ini bisa menyebabkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk menghijamah pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah 3 tahun.
  • Hindari menghijamah wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jangan menghijamah wanita yang sedang haidh dan nifas karena pada kondisi tersebut wanita sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Jangan melakukan hijamah tepat diatas perut wanita hamil.
  • Tidak dianjurkan menghijamah pasien yang dalam kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
  • Jangan melakukan hijamah langsung setelah makan besar (hijamah dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan). Setelah hijamah juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya.
  • Jangan melakukan hijamah langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah hijamah, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
  • Hindari melakukan hijamah basah pada pasien leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/ yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli hijamah yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.
  • Tidak dianjurkan melakukan hijamah basah pada penderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali oleh penghijamah yang ahli dan berpengalaman.
  • Jangan menghijamah basah pasien yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
  • Hindari menghijamah pasien yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema.
  • Hindari menghijamah pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah(seperti heparin). Hijamah  bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.
  • Jangan menghijamah langsung pada daerah yang luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. HIjamah pada kasus varises dilakukan beberapa cm disekitar pembuluh darah yang rusak.
  • Jangan memberkam daerah perut terlalu keras. Bagian perut sangat lemah karena lapisan ototnya sangat tipis.
  • Hindari melakukan hijamah pada bagian tubuh berikut : Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), daerah sistem nodus limfa/ kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat diatas pembuluh darah yang besar.
Beberapa poin diatas sebenarnya masih bisa dilakukan oleh seorang ahli hijamah yang professional, berpengalaman serta atas pengawasan dokter yang berkompeten.

Kesalahan Hijamah


Kesalahan dalam hijamah bisa disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang anatomi  fisiologis tubuh, keterbatasan ilmu tentang penyakit serta cara kerja dan mekanisme hijamah. Hijamah sendiri merupakan salahsatu tindakan medis (bedah minor) oleh karenanya maka proses hijamah haruslah mengedepankan standarisasi medis. Contoh kesalahan hijamah antara lain :
1.    Persiapan pasien yang kurang. Sebelum dilakukan hijamah seorang penghijamah harus memeriksa kondisi umum dan penyakit yang diderita pasien. Pemeriksaan tekanan darah (tensi) merupakan pemeriksaan minimal yang wajib dilakukan. Kesalahan pada poin ini bisa membahayakan pasien terutama jika kondisinya sedang drop.
Mengabaikan masalah riwayat penyakit yang diderita pasien seperti pada penderita diabetes, hepatitis, AIDS, dll  bisa menyebabkan risiko tertularnya penyakit pada pasien dan penghijamah.
2.    Melakukan hijamah di area terbuka diluar ruangan atau terlalu dingin. Dikhawatirkan luka sayatan hijamah dapat terkena debu/kotoran yang berterbangan. Selain itu juga tidak disarankan melakukan hijamah di tempat dengan sirkulasi udara yang kurang/pengap. Jangan menyalakan kipas angin/blower tepat diatas pasien yang sedang dihijamah.
3.    Mengabaikan sterilitas. Banyak penghijamah hanya mengandalkan proses sterilisasi kop dan alat hijamah pada detergen, pemutih, rebusan air  atau alkohol. Tidak dimilikinya alat sterilisator standar menyebabkan resiko tinggi terkena infeksi kuman selama hijamah.

4.    Peralatan ala kadarnya. Dalam praktek hijamah, banyak di antara para ahli hijamah hanya menggunakan alat-alat sekedarnya tanpa memperhatikan faktor kebersihan alat dan lingkungan, sterilisasi dan higenisnya, seperti penggunaan tisu untuk membersihkan darah, apalagi tisu gulung untuk toilet. Akibatnya muncul tanggapan negatif terhadap terapan hijamah secara umum. Setiap pasien dengan riwayat sakit hepatitis, narkoba, dan HIV-AIDS (ODA) harus memiliki peralatan bekam sendiri yang dipisahkan dengan pasien yang lain.


5.    Menggunakan silet atau jarum. Kedua alat tersebut samasekali bukan merupakan peralatan medis standar yang dirancang untuk melakukan tindakan medis hijamah. Luka yang dihasilkan sangat berpotensi infeksi dan terkontaminasi bahan-bahan yang terkandung pada permukaan logam silet dan jarum.
6.    Kesalahan dalam menentukan titik hijamah.  Selain tidak efektif, keterbatasan pengetahuan mengenai lokasi titik hijamah yang tepat akan mempengaruhi hasil hijamah secara signifikan. Beberapa penghijamah pemula sering hanya melakukan hijamah terbatas pada titik hijamah itu-itu saja, padahal titik hijamah telah banyak berkembang.
7.    Mitos “semakin banyak titik hijamah maka semakin cepat sembuh”. Terlalu banyak titik pada saat hijamah tidaklah berarti menjadikan hijamah semakin efektif namun yang benar adalah pemilihan titik yang tepat adalah kunci tercapainya tujuan hijamah.
8.    Terlalu lama menghijamah pada satu titik. Penyedotan kop yang melebihi 20 menit bisa menimbulkan efek samping keluarnya bulla (kantong cairan bening seperti cacar). Hal ini bisa menyebabkan keluhan perih dan beresiko infeksi.
9.    Melakukan penyayatan luka yang terlalu dalam. Hal ini selain memperlambat penyembuhan luka juga menimbulkan resiko mengenai pembuluh darah besar sehingga bisa timbul perdarahan.

10. Harus puasa dulu sebelum hijamah. Pada pasien tertentu dimana kondisi tubuhnya sedang drop maka puasa bisa membahayakan pasien. Sebaiknya makanlah 2jam sebelum hijamah, dalam tempo waktu tersebut diharapkan proses pencernaan makanan sebagian besar telah selesai dan bisa memperkecil resiko “pingsan” akibat hijamah.
Demikian pembahasan materi hijamah untuk edisi kali ini semoga bermanfaat, InsyaAllah akan berlanjut pada edisi berikutnya. Jika ada masalah yang belum jelas dan akan ditanyakan maka anda dapat menghubungi redaksi. Baarokallaahu fiikum.