Kelainan dan penyakit pada sistem SIRKULASI DARAH
1. Penyakit Keturunan (disebabkan oleh Genetik) :
a. Hemofilia
Merupakan penyakit berupa darah sukar membeku, disebabkan tidak terdapat faktor AGH (Anti Globulin Hormone).
b. Sick Cell Anemia (SCA)
Merupakan penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit. Akibatnya daya ikat terhadap O2 dan CO2 berkurang.
c. Thalassemia
Merupakan penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap O2 dan CO2 berkurang.
2. Penyakit Non-Keturunan (disebabkan oleh Faktor Fisiologis :
a. Anemia
Merupakan penyakit kekurangan darah, berupa kekurangan hemoglobin, kekurangan Fe, ataupun kekurangan sel darah merah.
b. Anemia Pernisiosa
Merupakan penyakit dimana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B-12.
c. Aneurisma
Merupakan penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d. Eritroblastosit Fetalis
Merupakan rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
e. Elefantiasis
Merupakan penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing filaria.
f. - Hipertensi
Merupakan tekanan darah tinggi, nilai sistolnya antara 140-200 mmHg dan diastolnya antara 50-110 mmHg.
- Hipotensi
Merupakan penyakit tekanan darah rendah, tekanan sistolnya dibawah 100 mmHg.
g. Leukimia (kanker darah)
Disebabkan oleh produksi sel darah putih yang berlebihan sehingga sel darah merah dimakan oleh sel darah putih.
h. Trombus dan Embolus
Merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam arteri coronaria. Disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
i. Jantung Koroner
Merupakan gangguan jantung disebabkan tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri coronaria.
j. Sklerosis
Merupakan penyakit yang berupa pengerasan pada pembuluh darah akibat penimbunan lemak (aterosklerosis) dan akibat penimbunan zat kapur (arteriosklerosis).
k. Varises
Merupakan
pelebaran vena pada bagian tipis, bisa juga pelebaran venanya pada
bagian anus yang disebut ambeien, wasir dan hemoroid.
Kelainan dan penyakit pada sistem Pernapasan
1. Pada Saluran Pernapasan
- Pembengkakan Kelenjar Limfa (adenoid) baik pada hidung (polip) ataupun pada tekak (amandel) akan menyebabkan wajah penderita sangat khas tampak bodoh disebut wajah adenoid.
- Penyempitan saluran pernapasan sehingga menyebabkan sesak dan batuk-batuk akibat alergi ataupun stress (asma).
- Bronkitis adalah peradaan pada trakea dan bronkus hingga dapat menyebabkan demam dan batuk-batuk
- Rinitis, merupakan radang pada rongga hidung hingga dapat menyebabkan bengkak dan banyak mengeluarkan lendir akibat alergi.
- Dipteri, merupakan infeksi bakteri Corynobacterium yang menyebabkan kematian.
- Laringitis, radang pada daerah laring dan kanker laring yang sering menyerang lak-laki di atas usia 50 tahun.
2. Kelainan dan Penyakit pada Alveolus
- Pneumonia, radang dinding alveoli akibat bakteri atau virus karena alveoli akan terisi cairan limfa.
- Tuberkulosis (TBC), timbul bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
- Alveolus terisi oleh air akibat tenggelam.
- Emfisema, merupakan kelainan berupa perluasan alveoli secara berlebihan hingga menggelembungkan paru-paru.
Asfiksi, merupakan gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan ataupun gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan.
GANGGUAN PADA SISTEM PERCERNAAN
- Pada Mulut (paretis/gondong) yaitu infeksi pada kelenjar parotis dan (xerostomia) yaitu produksi air liur yang sedikit.
- Pada Lambung (gastritis) yaitu radang akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor dan (kolik) yaitu salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
- Pada Usus (diare) yaitu infeksi kuman pada kolon yang menyakibatkan feses terlalu cepat keluar dan sembelit yaitu keadaan sulit buang air besar akibat penyerapan air khim pada ileum berlebihan (apendisitas) yaitu keadaan apendiks yang meradang dan (hemaroid) yaitu keadaan membengkaknya vena pada anus.
- Keracunan makanan disebabkan oleh bakteri salmonella (tifus), clostridium (kelumpuhan/kematian), dan clostridium (makanan kaleng yang kadaluarsa).
GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI
1. Albuminuria
Suatu penyakit yang ditandai dengan adanya albumin dan protein lain pada urine akibatnya kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
2. Diabetes Millitus (kencing manis)
Yaitu suatu penyakit yang disebabkan kurangnya hormon insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada urine.
3. Diabetes Insipidus
Suatu penyakit yang ditandai dengan kencing terus menerus karena kurangnya hormon ADH.
4. Oligourea
Penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat sedikit karena beratnya kerusakan ginjal.
5. Polyurea
Penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat banyak dan encer akibat gagalnya reabsorpsi nefron.
6. Sistitis
Suatu peradangan pada saluran kantung seni akibat infeksi.
7. Batu Ginjal
Suatu penyakit akibat mengendapnya kristal kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang dapat menghambat pengeluaran urine.
8. Jerawat
Suatu gangguan kronis pada kelenjar minyak pada umumnya terjadi pada remaja.
9. Eksim
Suatu penyakit pada kulit yang kronis yang ditandai dengan gatal, merah, kering dan kulit bersisik.
10. Skabies / Seven Years Itch
Gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit insekta sarcoptes scabies yang dapat mengganggu sistem ekskreasi.
11. Diabetes Insipidus
Merupakan kekurangan ADH yang dapat meningkatkan volume urine 20-30 kali.
Sehingga buang air kecil terus menerus dan selalu haus.
12. Nefritis
Luka dan peradangan ginjal, terhentinya aktivitas jantung, secara mendadak.
13. Scarletfever
Nefritis pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh penyakit jengkerik.
14. Uremia
Gagal ginjal akut, hingga terhentinya pembentukan urine (anuria).
LIVER (GANGGUAN HATI)
Penyebab
utamanya adalah jika pembuluh empedu tersumbat, misalnya kolesterol yang
mengendap dan membentuk batu empedu, hingga berwarna kuning dan coklat,
abu-abu, sedangkan darah akan berwarna kekuning-kuningan karena empedu
masuk ke pendarahan darah.
Kelenjar hati menghasilkan enzim orginase berfungsi untuk mengurangi asam amino arginin menjadi asam amino ornitin + urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun. Dalam sel-sel tubuh, Ornitin diubah menjadi asam amino sitralin berperan mengikat NH3 menjadi
arginin yang hanya dapat dipecah di dalam hati, sedangkan urea dari
hati diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin.
Penyebab lain dari gangguan hati ini adalah karena infeksi (hepatitis)
yang disebabkan oleh serangan virus menular melalui makanan, minuman,
jarum suntik, dan transfusi darah. Hepatitis mengalami kerusakan pada
sel hatinya, sehingga zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh.
Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan.
Sari makanan
yang diserapc usus halus terlebih dahulu masuk ke hati melalui vena
porta. Zat racun dan bibit penyakit disaring di hati sebelum di edarkan
ke seluruh tubuh. Hati merupakan organ utama yang bertanggung jawab
terhadap keamanan zat yang beredar ke seluruh tubuh. Karena itu, hati
dan ginjal sering rusak jika di dalam makanan terkandung zat beracun dan
zat sisa yang tak berguna.
Hati
menghasilkan empedu yang merupakan hasil perombakan sel darah merah yang
rusak / tua dan mengubah kelebihan asam amino menjadi urea. Hepatitis
merupakan peradangan hati berikut kerusakan atau kematian sel-selnya
karena infeksi virus, obat-obat tertentu, atau bahan kimia beracun
lainnya.
Gejala
paling menonjol adalah gejala kuning, yang pada umumnya salesma,
kemudian diikuti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, pembengkakan di
rongga perut sebelah kanan bagian atas, nyeri otot, atau sakit
persedian. Adakalanya gejala kuning menjadi sangat hebat dan akan
diikuti kegagalan hati sampai alat-alat tubuh yang lainnya termasuk otak
akan mengalami koma.
GANGGUAN PADA OTOT
1. Atropi
Keadaan otot
yang lisut atau menjadi kecil karena serangan polio atau otot lama
tidak digunakan. Ukuran otot yang mengalami atropi dapat menyusut sampai
25 %.
2. Tetanus
Merupakan gangguan otot berupa kontraksi yang terus menerus, yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani.
3. Hipertropi
Yaitu membesarnya otot terjadi akibat bekerja atau berolahraga.
4. Leher Kaku (stiff)
Diakibatkan oleh peradaan otot trapesius leher akibat kesalahan gerak.
5. Miastenia Gravis
Merupakan melemahnya otot sehingga dapat mengakibatkan kematian.
6. Distrofi Otot
Merupakan penyakit genetis yang dibawa sejak anak-anak.
7. Hernia Abdominal
Melorotnya usus ke dalam rongga usus akibat robeknya dinding otot usus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar