DAFTAR TITIK-TITIK BEKAM
TANYA JAWAB SEPUTAR BEKAM
Tanya : Apa penyebab datangnya penyakit ?
Jawab : Secara sunnatullah penyakit dapat disebabkan oleh:
1. Virus
2. Kejiwaan (stress, depresi, penyakit hati dll)
3. Gangguan Jin/Syetan
Tanya : Bila penyebabnya virus, mengapa virus dapat masuk ke dalam
tubuh manusia ?
Jawab : Karena imunitas tubuh lemah
Tanya : Apa penyebabnya ?
Jawab : Karena metabolisme tubuh terganggu
Tanya : Mengapa metabolisme tubuh bisa terganggu ?
Jawab : Karena adanya toksin (racun) dalam darah. Racun ini tidak larut
dalam air sehingga tidak dapat dibuang bersama urine, kotoran dan
keringat. Racun tersebut hanya larut dalam lemak, terakumulasi dan
tersimpan di antara jaringan kulit dan daging. Di situlah letak darah
kotor yang akan dikeluarkan dengan tehnik bekam.
Tanya : Dari mana datangnya toksin (racun) ?
Jawab : Dari makanan, polusi air, udara dll. Nasi, sayuran dan buah yang
kita makan mengandung pestisida dan bahan kimia yang berasal dari
penyemprotan dan pemupukan saat ditanam. Ayam negeri, telur, dan hewan
ternak lainnya mengandung obat-obatan dan bahan kimia yang berasal dari
suntikan dan makanannya. Demikian juga makanan dan minuman buatan pabrik
yang kita konsumsi mengandung bahan pengawet, bahan pewarna tekstil, borax,
formalin, MSG dsb. Air yang kita minum mengandung kaporit, logam berat,
merkuri dsb. Kita tak mungkin dapat menghindarkan diri dari semua toksin
itu. Kita akan terserang penyakit manakala tubuh tak mampu lagi bertahan
karena jumlah toksinnya telah melewati ambang toleransi.
Tanya : Kalau hal tersebut tidak mungkin dihindarkan, bagaimana cara
mengatasinya ?
Jawab : Berobat dengan cara Hijamah/Bekam sebagaimana yang dianjurkan
Rasulullah 14 abad yang lalu. Yaitu dengan mengeluarkan/membuang darah
kotor yang mengandung toksin tersebut pada titik-titik tertentu dari tubuh.
Dengan hilangnya darah kotor, metabolisme tubuh akan berjalan sebagaimana
mestinya sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang
kuat akan membasmi virus yang ada dalam tubuh dan mencegah masuknya virus
dari luar, sehingga tubuh menjadi sehat dan kuat.
Tanya : Mengingat kita secara sadar ataupun tidak telah “mengkonsumsi
racun” setiap hari, apakah hijamah/bekam harus dilakukan secara rutin ?
Jawab : Ya, sebagaimana kendaraan bermotor yang memerlukan service
rutin, tubuh kitapun perlu dibersihkan (detoksifikasi) secara berkala
sebulan sekali, sebaiknya pada tanggal-tanggal yang disunnahkan Rasul,
yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan Qomariah. Pada saat itulah darah sedang
banyak-banyaknya (sebagaimana air laut yg mengalami pasang) karena pengaruh
gaya gravitasi bulan, darah kotor yang dikeluarkan pun akan lebih banyak
sehingga akan lebih efektif dalam pengobatan.
Tanya : Bila darah kotor banyak keluar, apakah tidak menyebabkan
seseorang lemas/kehabisan darah ?
Jawab : Darah kotor jumlahnya terbatas. Bila dibandingkan dengan
darah yang diambil saat donor, jumlahnya kurang lebih hanya seperempatnya.
Bekam tidak sama dengan donor darah. Bekam mengeluarkan darah kotor yang
berada di bawah kulit. Karena yang dikeluarkan adalah darah kotor, maka
akan memberi efek ringan dan segar pada tubuh. Sedangkan donor darah yang
diambil adalah darah bersih melalui urat nadi sehingga memberi efek lemas,
pusing atau mata berkunang-kunang.
Tanya : Adakah dalil tentang dilakukannya Hijamah/Bekam ini ?
Jawab : Banyak sekali, diantaranya:
“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah” (Muttafaq Alaih)
“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk
berobat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah” (muttafaq Alaih)
“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat
melainkan mereka berkata,”Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan
Hijamah” (Shahih Sunan Abi Dwud)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 hal: Minum madu, sayatan alat
Hijamah atau sundutan api. Namun aku melarang umatku untuk melakukan
sundutan api.” (Shahih Bukhari)
‘Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara pengobatan yang paling bermanfaat untuk manusia” (Shahihul Jami’)
Tanya : Bolehkah melakukan Hijamah/Bekam pada saat berpuasa ?
Jawab : Jumhur ulama membolehkan dengan berpegang pada hadits : Dari
Ibnu Abbas ra, dia berkata:” Nabi SAW pernah berobat dengan hijamah
ketika
beliau sedang berpuasa.” (Shahih Bukhari)
Tanya : Apakah dibolehkan laki-laki mengobati wanita dengan hijamah
dan sebaliknya ?
Jawab : Selain dengan mahramnya, laki-laki dilarang mengobati wanita
dengan hijamah dan sebaliknya.
Tanya : Telah disebutkan di atas bahwa selain karena virus, penyakit
dapat pula disebabkan oleh masalah kejiwaan (stress, depresi dll) dan
gangguan jin/syetan. Bagaimana mengatasinya ?
Jawab : Penyakit yang disebabkan oleh masalah kejiwaan diobati dengan
nasihat dan bimbingan agama. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan
jin/syetan diobati dengan Ruqyah Syar’iyyah.
Tanya : Bila telah berikhtiar tetapi penyakitnya belum sembuh juga?
Jawab : Kesembuhan berada di tangan Allah SWT. Bila Allah belum
berkehendak, kesembuhan tak akan datang. Tetaplah sabar sambil terus
berikhtiar dan berdoa mohon kesembuhan kepada-Nya. Nabi SAW bersabda:
“Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena Allah Ta’ala tidak
menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan obatnya, kecuali satu
penyakit saja yaitu tua” (Sunan Abu Daud).